Rabu, 09 Maret 2011

ISBD (materi 1) postingan 1


Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD)
Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah ISBD
Dosen Pengampu : Drs. Ana Maulana, M. Pd.

ISBD memiliki konsep 5M, yaitu :
1. Mengetahui
2. Mengerti
3. Memahami
4. Menghayati
5. Mengamalkan (Actualisasi diri)
Dari konsep di atas diharapkan bisa melahirkan sarjana yang memiliki 3 jenis kemampuan, diantaranya :
1. Kemampuan Personal/Personality, Kemampuan Kepribadian


Memiliki pengetahuan yang bisa menunjukkan sikap, tingkah laku dan tindakan yang mencerminkan kepribadian bangsa indonesia, memahami dan mengenal nilai-nilai agama, kemasyarakatan dan kenegaraan.


2. Kemampuan Akademik

a. Kemampuan komunikasi ilmiah,
b. Lisan dan tulisan,
c. Berfikir logis,
d. Kritis,
e. Sistematika analitik,
f. Rasional, empiris, general (umum), sistematis, metodologis, akumulatif.


3. Kemampuan Profesional

Memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.

Kepribadian Bangsa Indonesia
Bangsa Indonesia harus mempunyai kepribadian untuk mampu menilai ulang gagasan asing dan nilai-nilai asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Yang nantinya diharapkan akan mencetak :
1. Manusia unggul (cerdas) secara intelektual,
2. Anggun secara moral,
3. Kompeten menguasai IPTEK,
4. Memiliki komitmen tinggi untuk berbagi peran sosial.

Potret Remaja di Masa Rasulullah
Menjadi pengikut dan penggerak dakwah islam :

1. Ali bin Abi Thalib pada umur 8 tahun,
2. Zubair bin Al-Awwam pada umur 8 tahun,
3. Thalhah bin ‘Ubaidillah pada umur 11 tahun,
4. Arqam bin Abi Al-Arqam pada umur 12 tahun,
5. Abdullah bin Mas’ud pada umur 14 tahun,
6. Said bib Abi Waqash pada umur 17 tahun, dll.

Potret Remaja Saat Ini

1. Tawuran


                                                                                                                   
2. Minat yang tinggi di kalangan generasi muda terhadap kehidupan non science seperti asyik mencari kekuatan ghaib, belajar ilmu sihir/hitam, mencari jawaban dari jawaban paranormal, percaya dengan ramalan bintang, atau pergi ke tempat-tempat angker menyelami black magic dan mempercayai mistik.

3. Mengikuti budaya barat yang berbentuk sensate cultur yaitu budaya yang bertalian dengan sikap hedonistic dengan orientasi gaya hidup hura-hura, gaya hidup konsumeristik, rakus, boros, cinta mode, pergaulan bebas, individualistic, kebebasan yang salah arah yang lepas dari kendali aturan agama dengan tampilan generasi permissive (serba bebas) dan anarkis (penuh kekerasan/brutal).


  
4. Banyaknya anak-anak yang tidak mampu sekolah, muncul di jalanan menjadi pengemis, pengamen, maupun pedagang asongan. Bahkan tidak hanya itu, banyak dari mereka menjadi pelaku tindak kriminal, mencopet, terlibat narkoba, mabuk-mabukan, pembunuhan dan perbuatan asusila lainnya. Mereka maelakukan itu dengan dalih kebutuhan ekonomi yang terasa semakin meningkat tajam. Meningkatnya bunuh diri di kalangan anak-anak/remaja karena tak mampu menahan tekanan hidup dan kurangnya keimanan untuk menjalani kehidupan ini.


  
Kondisi Pendidikan Indonesia saat ini
Kondisi pendidikan indonesia saat ini dipengaruhi oleh sekularisasi pendidikan, politisasi pendidikan, dan over spesialisasi, yang mengakibatkan :
1. Arah pendidikan kurang jelas,
2. Pendidikan sebagai barang mahal,
3. Penyelewengan dan pendidikan cukup tinggi,
4. Kurang penghargaan pada guru/dosen,
5. Kualitas dan kuantitas guru/dosen kurang,
6. Pendidikan kepribadian kurang mendapatkan perhatian serius,
7. Mencetak tukang.

Kondisi Masyarakat Indonesia saat ini
Kondisi masyarakat indonesia saat ini dipengaruhi oleh globalisasi, modernisasi dan sekularisasi yang memunculkan sikap masyarakat indonesia menjadi :
1. Egois,
2. Individualis,
3. Materialistis,
4. Sekular,
5. Hedonis,
6. Krisis akhlak,
7. Agama sebagai simbol.
Dampak secara umumnya mengakibatkan, globalisasi, modernisasi, teknologi, universalisme pada masyarakat. Itu semua dapat dijaga dengan landasan rohani, landasan filsafat dan landasan histori.

Karakteristik Masyarakat Madani
(Visi indonesia 2020)
1. Religius,
2. Demokrasi,
3. Kepastian hukum,
4. Egalitarian,
5. Penghargaan terhadap “human dignity”,
6. Kemajuan budaya dan bangsa dalam satu kesatuan.
Melalui kajian pengetahuan budaya, kita ingin menciptakan atau penerbitan dan pengolahan nilai-nilai insani sebagai usaha memanusiakan diri dalam alam lingkungannya baik fisik maupun mental.
Manusia memanusiakan dirinya dan lingkungannya, artinya manusia membudayakan alam, memanusiakan hidup dan menyempurnakan hubungan insani. Mengkaji pengetahuan kebudayaan agar kita bisa mengembangkan kepribadian dan wawasan pemikiran.
Dengan mengkaji pengetahuan kebudayaan (humanities) kita akan menjadikan homo humanus, yaitu manusia yang berpribadi manusiawi, berbudaya dan halus.

Homo Humanus

1. Manusiawi
Sikap yang menghargai manusia sebagai makhluk yang memilki martabat tinggi dengan segala hak-haknya. (harus diperlakukan sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan sesuai dengan fitrahnya makhluk Tuhan.
2. Berbudaya
Perilakunya dituntun oleh akal budi sehingga mendatangkan kebahagiaan bagi dirinya dan lingkungan serta tidak bertentangan denga kehendak Allah.
3. Halus

Kehalusan bertingkah laku, perbuatan lemah lembut, sopan santun, budi bahasa dan beradab (akhlak).



Pengertian Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya
Sumber dari semua ilmu pengetahuan adalah filsafat (philosophia), dari filsafat itu lahirtiga cabang ilmu pengetahuan :
1.Natural Science (ilmu-ilmu alam meliputi : fisika, kimia, biologi, dll)
2.Sosial Sciences (ilmu-ilmu sosial meliputi : sejarah, politik, ekonomi, dll).
3.Humanities (ilmu-ilmu budaya meliputi : bahasa, agama, kesenian, dll).

Ilmu sosial dinamakan demikian karena ilmu tersebut mengambil masyarakat atau kehidupan bersama sebagai objek yang dipelajarinya. Objek social science adalah manusia sedangkan untuk membedakan antara ilmu-ilmu sosial adalah focus of interest(pusat perhatian).
Misalnya
1.Ilmu ekonomi yang menjadi pusat yang dipelajarinya adalah usaha-usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan materilnya dari bahan-bahan yang terbatas ketersediaannya.
2.Ilmu politik pusat perhatiaanya mengenai kekuasaan manusia.

Ilmu budaya adalah suatu ilmu pengetahuan mengenai aspek-aspek yang paling mendasar dalam kehidupan manusia sebagai makhluk berbudaya (homohumanus). Dan masalah-masalah yang menyertainya, sering disebut sebagai humanities yang merupakan pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang konsep-konsep yang dapat digunakan untuk masalah-masalah manusia dan kebudayaan.

Humohumanus
1.Manusiawi, sikap yang menghargai manusia sebagai makhluk yang memiliki martabat tinggi dengan segala hak-haknya, harus diperlakukan sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan atau sesuai dengan fitrahnya makhluk Tuhan.
2.Berbudaya, perilakunya dituntut oleh akal budi, sehingga mendatangkan kebahagiaan bagi dirinya dan lingkungannya serta tidak bertentangan dengan kehendak Allah.
3.Halus, kehalusan-bertingkah laku perbuatan lemah lembut, sopan santun, budi bahasa dan beradab (akhlak).

Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas
Fungsi dari pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Tujuan dari pendidikan nasional adalah bekembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Penyelenggaraannya :
1.Dilakukan secara demokratis, bekeadilan, tidak diskriminatif, menjungjung tinggi HAM, nilai keagamaan, nilai kultural dan kemajuan bangsa sebagai suatu kesatuan yang sistematik dengan sistem terbuka dan multi makna.
2.Suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan sepanjang hayat dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran.
Tanggung jawab pendidikan masa depan, tidak hanya meneruskan nilai-nilai, mentansfer IPTEK semata tetapi juga melahirkan warganegara bekesadaran tinggi tentang bangsa dan kemanusiaan. Namun juga mempersipkan tenaga keja profesional, kompetitif, produktif dalam konteks kehidupan yang dinamis. Serta mengubah sistem berfikir, sikap hidup dan perilaku berkarya individu maupun kelompok dalam rangka memprakarsai perubahan sosial dan mendorong perubahan kea rah kemajuan, adil dan bebas.

Untuk mengantisipasi dampak negatif kemajuan IPTEK dan lajunya arus globalisasi yang cepat, perlu menyadari untuk segera membekali peserta didik dengan kemampuan dasar diantaranya nilai-nilai kemandirian. Secara filosofis kemampuan tersebut berupa kemampuan dalam memahami, memaknai dan mengamalkan nilai-nilai esensial yang ada pada dirinya baik sebagai individu, anggota keluaraga, anggota masyarakat, warga negara maupun sebagai bagian dari alam.

Abad 20 di Amerika dan Eropa, hasil analisis mereka berkesimpulan bahwa sistem pendidikan modern yang sekular telah menghasilkan para saintis dan tenokrat yang handal tapi tidak melahirkan para lulusan yang memiliki integritas kepribadian yang matang.

Konep Pendidikan Umum (General Education)
Konsep pendidikan umum adalah pendidikan yang berkenaan dengan pengembangan keseluruhan kepribadian seseorang dalam kaitannya dengan masyarakat dan lingkungan hidupnya. Pendidikan yang komprehensif, membina dan mengembangkan seluruh aspek kepribadian siswa dan mahasiswa.

Latar Belakang Lahirnya General Education
Reaksi terhadap kecenderungan masyarakat modern yang mendewakan produk teknologi dan cenderung mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan sebagai akibat dari produk sistem pendidikan modern yang sekular, yaitu pendidikan yang mementingkan pengembangan spesialisasi, sementara pengembangan nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat universal nyaris terabaikan.

Bagaimana General Education di Indonesia
General Education atau pendidikan umum yang ada di Amerika telah dikolaborasi oleh para ahli pendidikan di Indonesia menjadi studi atau mata kuliah yang dulu disebut MKDU. MKDU dibagi menjadi dua kelompok yaitu :
1.MPK (Mata kuliah Pengembangan Kepribadian, meliputi : Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, dan Pendidikan Kewiraan Nasional), dan kelompok mata kuliah.
2.MBB (Mata kuliah Berkehidupan Bermasyarakat, meliputi : Mata kuliah ISD, IBD dan IAD). IBD dan ISD melebur menjadi mata kuliah ISBD.

Ilmu Sosial Budaya Dasar
Pengertian
Ilmu sosial budaya dasar adalah sebagai integrasi ISD dan IBD memberikan dasar-dasar pengetahuan sosial dan konsep-konsep budaya kepada mahasiswa sehingga mampu mengkaji masalah sosial kemanusiaan dan budaya. Mahasiswa peka, tanggap, kritis serta berempati atas solusi pemecahan masalah sosial dan budaya secara arif.
Fungsi
Memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial kebudayaan agar daya tanggap, persepsi, dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosial budaya dapat ditingkatkan sehingga kepekaan mahasiswa pada lingkungannya menjadi lebih besar.
Visi
Berkembangnya mahasiswa sebagai manusia terpelajar yang kritis, peka dan arif dalam memahami keragaman dan kesederajatan manusia yang dilandasi nilai-nilai esetika, etika dan moral dalam kehidupan bermasyarakat.
Misi
Memberikan landasan dan wawasan yang luas serta menumbuhkan sikap kritis, peka dan arif pada mahasiswa untuk memahami keragaman manusia dalam kehidupan bermasyarakat selaku individu dan makhluk sosial yang beradab serta bertanggung jawab terhadap sumber daya dan lingkungannya.
Kompetensi
Menjadi ilmuwan dan profesional yang berfikir kritis, kreatif, sistematik dan ilmiah, berwawasan luas, etis, estetis serta memiliki apresiasi, kepekaan dan empati sosial, bersikap demokratis, berkeadaban serta ikut berperan mencari solusi pemecahan masalah sosial budaya secara arif.
Tujuan
1.Mengembangkan kesadaran mahasiswa menguasai pengetahuan tentang keanekaragaman dan kesederajatan manusia sebagai individu dan makhluk sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
2.Menumbuhkan sikap kritis, peka dan arif dalam memahami keragaman dan kesederajatan manusia dengan landasan nilai estetika, etika dan moral dalam kehidupan bermasyarakat.
3.Memeberikan landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan kepada mahasiswa sebagai bekal bagi hidup bemasyarakat, selaku individu dan makhluk sosial yang beradab dalam mempraktikan pengetahuan akademik dan keahliaannya.
Latar Belakang
Agar tenaga ahli yang dihasilkan oleh perguruan tinggi memiliki tiga jenis kemampuan yang meliputi :
1.Kemampuan personal, dimana para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga mampu menunjukkan sikap, tingkah laku dan tindakkan yang mencerminkan kepribadian Indonesia, memahami dan mengenal nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan dan kenegaraan, serta memiliki pandangan yang luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat indonesia.
2.Kemampuan akademis, kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah baik lisan maupun tulisan, menguasai peralatan analisis, mampu berfikir logis, kritis, sistematis, analisis, memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi, serta mampu menawarkan alternatif pemecahan.
3.Kemampuan profesional, kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan, para ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.

Empat Landasan perlunya diajarkan ISBD di Perguruan Tinggi Umum
1. Landasan historis
a. Nenek moyang kita orang beragama terbukti dengan peninggalan sejarahnya.
b. Memiliki warisan budaya dan peradaban tinggi.
c. Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang ramah, cinta damai, toleran dan bergotong royong.



2. Landasan Filosofis
Bangsa Indonesia memiliki falsafah, yaitu Pancasila.
3. Landasan Yuridis
a. UUD 45 pasal 30, 31.
b. UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas.
c. Kep. Mediknas No. 232/U/2000 dan No. 045/U/2002 tentang kurikulum inti.
d. Kep. Dirjen Dikti No. 30/Dikti/Kep/2003 tentang rambu-rambu Pelak MPK di PT.
e. Surat edaran dirjrn dikti : No 1058/D/TI/2003 tentang Pelak Kep Dirjen Dikti No. 30.
4. Landasan Pedagogis
Tujuan pendidikan, mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya.